Menjelang lebaran haji kali ini, teringat sosok yang mungkin bisa dibilang untuk mencukupi kebutuhan hidupnya saja empot-empotan. Pekerjaannya adalah sebagai seorang pemulung. Namun tahun 2012 lalu beliau berQurban 2 ekor kambing. Siapakah gerangan ??? Yah benar sesok trsebut adalah "Mak Yati".
Mungkin jika dinalr rasa-rasanya tak mungkin seseorang yang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya saja masih kurang bisa berQurban. Namun begitulah cara Tuhan memuliakan hambaNYA. Hidayah Tuhan bisadatang kepada siapa saja, tak peduli dia kaya atau pun miskin. Jika Tuhan sudah berkenan maka DIA akan memuliakan siapapun yang IA kehendaki.
Menelang 3 hari Lebaran Haji, tiba-tiba saja muncul krentek dalam hati untuk berQurban. Begitu menggebu keinginan untuk berQurban. Entah mengapa, mungkin Tuhan yang menggerakkan itu semua. Segera saja saya urungkan niatan untuk membeli tab baru, dan saya alokasikan anggaran tersebut untuk membeli kambing.
Disaat seperti inilah niatan diuji. Anggota keluargaku ada yang menyarankan tahun depan sajalah, kita iuaran bareng Qurban 1 ekor sapi. Namun saya masih tetap bersikukuh untuk tetap berQurban tahun ini. Qurban tahun ini saya atas namakan untuk alm Rusmadi, beliau adalah bapak saya. Semoga ditahun depan bisa berQurban lagi. amiiin
Mungkin itu tidak seberapa dibandingkan pengorbanan beliau untuk membesarkan dan mendidik kami sebagai anak-anaknya. Orang tua tidak mengharap lebih atas anak-anaknya, Mereka hanya mengharap anak-anknya kelak menjadi anak yang sholeh-sholehah. Karena doa anak sholeh lah yang menjadi amalan yang tiada terputus.
"Jika anak Adam meninggal, maka amalnya terputus kecuali dari tiga perkara, sedekah jariyah (wakaf), ilmu yang bermanfaat, dan anak soleh yang berdoa kepada orang tuanya.'' (HR Muslim).
BerQurban bukan masalah mampu atau mau saja, tapi berQurban adalah soal KETERPANGGILAN JIWA.
"Banyak yang MAMPU tapi belum MAU, banyak juga yang MAU tapi belum MAMPU".
Semoga Tuhan memampukan kita untuk berbuat kebaikan dan memberikan banyak manfaat pada orang sekitar.
Salam Sukses Mulia.
follow saya di twitter : @idris_setiyadi
Mungkin jika dinalr rasa-rasanya tak mungkin seseorang yang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya saja masih kurang bisa berQurban. Namun begitulah cara Tuhan memuliakan hambaNYA. Hidayah Tuhan bisadatang kepada siapa saja, tak peduli dia kaya atau pun miskin. Jika Tuhan sudah berkenan maka DIA akan memuliakan siapapun yang IA kehendaki.
Menelang 3 hari Lebaran Haji, tiba-tiba saja muncul krentek dalam hati untuk berQurban. Begitu menggebu keinginan untuk berQurban. Entah mengapa, mungkin Tuhan yang menggerakkan itu semua. Segera saja saya urungkan niatan untuk membeli tab baru, dan saya alokasikan anggaran tersebut untuk membeli kambing.
Disaat seperti inilah niatan diuji. Anggota keluargaku ada yang menyarankan tahun depan sajalah, kita iuaran bareng Qurban 1 ekor sapi. Namun saya masih tetap bersikukuh untuk tetap berQurban tahun ini. Qurban tahun ini saya atas namakan untuk alm Rusmadi, beliau adalah bapak saya. Semoga ditahun depan bisa berQurban lagi. amiiin
Mungkin itu tidak seberapa dibandingkan pengorbanan beliau untuk membesarkan dan mendidik kami sebagai anak-anaknya. Orang tua tidak mengharap lebih atas anak-anaknya, Mereka hanya mengharap anak-anknya kelak menjadi anak yang sholeh-sholehah. Karena doa anak sholeh lah yang menjadi amalan yang tiada terputus.
"Jika anak Adam meninggal, maka amalnya terputus kecuali dari tiga perkara, sedekah jariyah (wakaf), ilmu yang bermanfaat, dan anak soleh yang berdoa kepada orang tuanya.'' (HR Muslim).
BerQurban bukan masalah mampu atau mau saja, tapi berQurban adalah soal KETERPANGGILAN JIWA.
"Banyak yang MAMPU tapi belum MAU, banyak juga yang MAU tapi belum MAMPU".
Semoga Tuhan memampukan kita untuk berbuat kebaikan dan memberikan banyak manfaat pada orang sekitar.
Salam Sukses Mulia.
follow saya di twitter : @idris_setiyadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar