Semakin menjamurnya product smartphone di Indonesia, mungkin saat ingin membeli hal pertama kali yang kita perhatikan adalah "casing" bukan ?. Namun jika sudah familiar kita tak lagi memperhatikan casing, yang jadi perhatian adalah aplikasi atau fitur yang ditawarkan oleh gadget tersebut.
Nah begitu pula kita saat bertemu orang baru, yang menjadi tolok ukur pertama kita adalah "casing" orang tersebut. Itu sudah manusiawi, kecuali jika orang tersebut mempunyai indra ke-enam yang bisa langsung mendeteksi tanpa harus mengoreksi.
Semalam saya ngobrol-ngobrol sama orang yang baru kenal sekitar dua hari yang lalu. Saya memanggil dia dengan "Om Gondrong". Kesan pertama yang saya tangkap dari Om gondrong adalah dia orang rege mania , karena saat pertama kali berjumpa mengenakan kuplok ala "Rege" merah, kuning, hijau. Yang terbenak pertama kali orangnya suka bebas aturan,baik aturan Tuhan maupun aturan manusia.
Namun tak disangka setalah berdiskusi dari jam 11 malam sampai shubuh, disitu saya tertegun merenung, beristigfar atas sifat ujub saya. Tidak disangka pendalaman agamanya sudah bukan tingkat ecek-ecek kalo boleh dibilang. Beliau mengupaskan saya arti syahadat, iftitah,fatihah, sabar, Nur,dll yang saya belum pernah menemukan penjelasan sebelumnya.
Begitu antusiasnya, saya gali ilmu sebanyak mungkin dari beliau. Terasa begitu cepat obrolan manfaat malam itu. Dari situ saya menyadari betapa "Ujubnya" saya, segera saya menyadari dan berIstigfar pada sang Pencipta.
"Ya Allah ampunilah kami jika dengan ilmu yang masih dangkal ini kami tidak sadar telah merasa "Ujub serta Riya" dan kami hanya mamandang orang dari casing belaka. Tegurlah kami jika Riya dan Ujub mencokol dalam hati. Berikanlah CahayaMU agar masuk kedalam Qolbu menerangi jalan hidup kami".
Banyak skenario Tuhan yang sedang berjalan mempertemukan kita dengan banyak orang yang tak terduga. Sungguh sayang jika kita hanya memandang orang dari Casing belaka. Jadi intinya "Jangan Lihat Casing" saja. Boleh Lihat Casing namun sebentar saja, setelah itu lihatlah apa yang ada dibalik casing tersebut.
Salam Sukses Mulia
Follow me on twitter : @idris_setiyadi
 |
| Jangan Lihat Casing |
Nah begitu pula kita saat bertemu orang baru, yang menjadi tolok ukur pertama kita adalah "casing" orang tersebut. Itu sudah manusiawi, kecuali jika orang tersebut mempunyai indra ke-enam yang bisa langsung mendeteksi tanpa harus mengoreksi.
Semalam saya ngobrol-ngobrol sama orang yang baru kenal sekitar dua hari yang lalu. Saya memanggil dia dengan "Om Gondrong". Kesan pertama yang saya tangkap dari Om gondrong adalah dia orang rege mania , karena saat pertama kali berjumpa mengenakan kuplok ala "Rege" merah, kuning, hijau. Yang terbenak pertama kali orangnya suka bebas aturan,baik aturan Tuhan maupun aturan manusia.
Namun tak disangka setalah berdiskusi dari jam 11 malam sampai shubuh, disitu saya tertegun merenung, beristigfar atas sifat ujub saya. Tidak disangka pendalaman agamanya sudah bukan tingkat ecek-ecek kalo boleh dibilang. Beliau mengupaskan saya arti syahadat, iftitah,fatihah, sabar, Nur,dll yang saya belum pernah menemukan penjelasan sebelumnya.
Begitu antusiasnya, saya gali ilmu sebanyak mungkin dari beliau. Terasa begitu cepat obrolan manfaat malam itu. Dari situ saya menyadari betapa "Ujubnya" saya, segera saya menyadari dan berIstigfar pada sang Pencipta.
"Ya Allah ampunilah kami jika dengan ilmu yang masih dangkal ini kami tidak sadar telah merasa "Ujub serta Riya" dan kami hanya mamandang orang dari casing belaka. Tegurlah kami jika Riya dan Ujub mencokol dalam hati. Berikanlah CahayaMU agar masuk kedalam Qolbu menerangi jalan hidup kami".
Banyak skenario Tuhan yang sedang berjalan mempertemukan kita dengan banyak orang yang tak terduga. Sungguh sayang jika kita hanya memandang orang dari Casing belaka. Jadi intinya "Jangan Lihat Casing" saja. Boleh Lihat Casing namun sebentar saja, setelah itu lihatlah apa yang ada dibalik casing tersebut.
Salam Sukses Mulia
Follow me on twitter : @idris_setiyadi
astaghfirullahal 'adzim, terlalu sombong diri ini yaa Robb, hingga kami sering lalai dan mengabaikan perintahMu. Bimbinglah kami, agar menjadi manusia2 pilihan yang senantiasi hidup di jalanMu dan menggapai RidhoMu #Amiiin
BalasHapus