Kamis, 19 September 2013

Temukan Harapan TErbesar Orang Tuamu !

Malam itu ketika membaca buku "ON" pak Jamil Azzaini . Pengusaha sekaligus trainer yang terkenal dengan jargon " Sukses Mulia". Yang menarik dan paling berkesan atau istilah twiternya #jleeb ada pada halaman 140.

Meskipun hanya satu paragraf namun tulisan tersebut mampu membuat saya lemas tersandar didinding mengharu biru menangis mengingat kesalahan yang pernah saya lakukan pada almarhum bapak saya. Ceritanya kurang lebih persis seperti yang dikisahkan buku tersebut.

Temukan Harapan Terbesar Orang Tuamu
Dulu ketika wisuda pak Jamil bukannya bahagia malah menjauhi bapaknya karena bapaknya memakai baju dan celana yang kurang matching,dasinya kepanjangan serta sepatunya butut. Hal yang sama pun pernah saya lakukan dulu. Ketika pengambilan raport sekolah, saya menjauhi bapak saya karena usia bapak saya diatas rata-rata usia orang tua teman yang lainnya. Bahkan ada yang mengira bahwa beliau adalah kakek saya. Nah itu yang membuat saya minder tak pede saat itu.

Seketika itu saya langsung lemas terduduk berderai air mata, tak kuasa mengingat kelakuan saya yang durhaka pada bapak saya dulu. Besar harapan beliau kepada saya namun saya bertingkah durhaka. Ya Allah ampunilah dosa saya sampaikan permohonan maaf saya kepada Almarhum bapak saya, karena saya belum sempat meminta maaf kepadanya :(.



Malam itu juga saya kirim sms kepada ibu saya "ibu Idris minta maaf ya jika selama ini Idris belum bisa membahagiakan ibu-bapak, Idris belum bisa menjadi apa yang ibu-bapak harapkan. Sebenarnya apa sih harapan terbesar ibu-bapak kepada anak yang bernama Idris Setiyadi ? Tolong beri tahu saya sebelum terlambat. Sambil menahan tangis saya kirim sms itu kepada ibu saya.

Saya tidak mau jikalau sampai ibu saya atau mungkin saya duluan yang dipanggil oleh NYA
saya belum mengetahui harapan terbesar mereka.

Esok paginya ibu saya telpon karena merasa kurang nyaman dengan sms saya serasa ada batu keras yang menghantam hatinya. Dan saya pun tak kuasa menahan tangis untuk mengatakanya. "Sebenarnya apa sih yang menjadi harapan terbesar almarhum bapak kepada saya? apa sih yang bisa buat ibu bahagia ? " ibu hanya menjawab " Melihatmu mencapai apa yang kamu cita-citakan ibu sudh bahagia". Itu kebahagian buat saya bu, tapi bukan buat ibu.

Akirnya ibu menceritakan bahwa almarhum bapak saya sangat senang jika menghadiri pengajian atau apapun itu yang bisa mengajak banyak orang untuk berbuat baik dan mengarahkan ke arah kebaikan.
Dan berharap kamu bisa seperti itu. Tapi ibu ga mau bilang takutnya malah kamu kepikiran dan menjadi beban. karena kamu yang meminta maka ibu sampaikan semuanya. Yah mungkin jika menjadi ustadz itu berat, cukuplah kamu bisa menginspirasi samping,kanan,kirimu, menebar manfaat sekecil apapun itu. Mengajak pada kebaikan.

Ya Allah baru tahu ternyata itu adalah harapan terbesar orang tuaku. Alhamdulillah Engkau masih berikan kesempatan untuk mengetahui harapan terbesarnya atas diriku sebagai anak.

Ayo sahabat, mumpung belum telat,mumpung orang tuamu masih sehat wal afiat, dekatilah mereka, bertanyalah "Apa yang menjadi harapan terbesar mereka atas dirimu?"

Bagi yang sudah tiada orang tuanya, do'akanlah mereka. Bertanyalah pada sanak saudara yang dekat dengan mereka, mintailah pendapat apa yang menjadi harapan terbesar mereka (orang tua) ketika masih didunia atas dirimu. Masih Ada Waktu Belum Terlambat !

Semoga Bermanfaat.

Salam Sukses Mulia,

follow me on twitter : @idris_setiyadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar